Tuesday, August 30, 2016

Menjadi pemberontak

             Ketika mendengar kata pemberontak , konotasinya terdengar begitu negatif ya gaes? Kayak orang gak mau nurut,berandalan,begajulan,bla bla bla... tetapi apa sebenarnya pemberontak? Apa jangan-jangan kita termasuk didalamnya atau kita menginginkan menjadi salah satunya?. Well,kita hidup di zaman dimana segala sesuatu sudag memiliki tradisi dan kebiasaan yang berlangsung lama, ada pula stereotype per generasi yang biasa kita sebut dengan trend, yah namanya generasi milenium yang tahunnya udah ribuan , pasti yang kemarin2 juga udah membentuk sistem sampai jadi seperti sekarang ini. Kebudayaan,tradisi,trend,kebiasaan adalah urutan dari yang mengakar kuat ke yang lebih dinamis , oh iya apakah kita sudah seharusnya mengikuti sistem yang sudah ada?.
Pemberontak

          Jawabannya bisa ya bisa tidak, karena seharusnya bukan berarti harus dan kita sebenarnya bisa memilih mana yang baik dan relevan untuk generasi dan keadaan kita dan mana yang tidak, kalau baik untuk kita ya kita tinggal ikuti sistem tersebut dan kita akan baik-baik saja tentunya , bagaimana jika sistem tersebut tidak baik dan kita harus keluar darinya, bisa saja loh kita dikenai hukum sebagai bentuk pengendalian sosial, sayangnya dengan pengendalian sosial yang terlalu ketat ini kita cenderung lebih cari aman dan akhirnya tidak jujur dengan diri sendiri. Misal di suatu perkumpulan yang semuanya duduk bersila dan kita sebenarnya sudah tidak kuat lagi untuk bersila , pasti terasa aneh dan tidak enak ketika kita meluruskan kaki, itu contoh kecilnya , di skala besar ada peraturan atau kebijakan dari instansi atau bahkan pemerintahan yang kita naungi yang tidak sejalan dengan pemikiran kita namun karena yang lain diam , kitapun memilih diam.

         Menurut saya, kediaman seperi itu merupakan suatu bentuk ketidak-jujuran terhadap diri sendiri dan itu sekarang sudah menjadi hal yang biasa, pertanyaannya apakah ini akan menjadi kebiasaan, dan berlanjut menjadi tradisi dan kebudayaan?, bukankah kediaman adalah bentuk nyata dari ketidak-pedulian , bagaimana jika semua orang menjadi diam dan tidak peduli, alangkah mengerikan hidup ini (halah).  Tidak, saya tidak akan mengajak kalian semua jadi pemberontak yang memusuhi pemerintah, bahkan saya beranggapan bahwa pemerintahan negara kita tercinta Indonesia ini adalah hasil dari pemberontakan , iya pemberontakan terhadap kaum penjajah yang dulu sempet memerintah sampe 3 abad-an lamanya, pernahkan kalian membayangkan jika kaum muda zaman Soekarno hanya menjadi si cari aman yang tidak jujur kepada dirinya sendiri dan tidak mau memberontak? Ya gajadi merdeka lah.


        Seperti yang Rhenald kasali tulis dalam bukunya Lets change, “perubahan sealu datang dengan kerabatnya yaitu resistensi dan perlawanan” namun di buku tersebut juga ditulis bagaimana para pemimpin kita membuat perubahan dan saya rasa itu semua sama saja dengan pemberontakan terhadap sistem, yaah kita bukan presiden sih,kita gak punya kuasa, jadi renungkan saja , apakah kita udah jujur dengan diri kita sendiri,  apakah kita sudah berusaha menjadi apa yang kita mau, atau kita masih menjadi bagian dari powerless people yang masih tunduk dan tidak memiliki pandangan terhadap hidup kita sendiri? Jika iya, mari sama-sama berbenah. 

Bagikan

Jangan lewatkan

Menjadi pemberontak
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.